Penulis : Athaya
Foto : Athaya
Power tembus 13,47 dk saat didyno
Judul di atas bukan
mengada-ngada. Tadinya Yudi Hermawan juga tidak menyangka kalau New
Honda Blade keluaran 2012 miliknya bisa lari segitu. Padahal sebelumnya
boro-boro bisa menyentuh 120 km/jam. Kini, Em-Plus sendiri sempat
nyobain. Lari 125 km/jam, gas masih sisa banyak.
“Pertama bore up pakai piston 53 mm, larinya masih kurang galak dan rpm gak bisa
teriak tinggi. Malah langsamnya tak stabil dan suka tersendat pas waktu
gas dipelintir dalam,” tutur warga Calung VI, Sukmajaya, Depok, Jawa
Barat ini.
Pria yang juga PNS Pemda DKI ini curhat panjang
lebar. Termasuk soal suara mesin yang terdengar agak kasar. Em-Plus pun
menyanggupi untuk melihat dan memperbaiki settingan mesinnya.
Ketika bongkar head cylinder
dan blok silinder, Em-Plus mendapati kem sudah kena papas sana-sini.
Tetapi tampak kurang rapi. Lalu, dinding liner dan badan piston terlihat
baret-baret.
Akhirnya diputuskan gedein volume silindernya sekalian untuk dijejali piston NPP buat Kawasaki Kaze oversize 1,50 (54,5 mm) yang tinggi dome-nya diatur ulang sekitar 1,5 mm. Sehingga kapasitas mesin yang semula 122,6 cc melonjak jadi 129,64 cc.
Karburator standar digedein sedikit venturinya
Penyesuaian dilakukan, diameter kubah
dibesarkan sesuai diameter piston. Kubah head juga dikerok agar kompresi
tak terlalu tinggi. Sementara kemiringan dan lebar squish dibikin mirip standar. Kala diukur, rasio kompresi mesin main di 9,7 : 1. Masih bisa deh minum Premium.
Kem lama diganti. Tapi, profilnya dibentuk
ulang meniru kem Blade generasi lama pacuan MP4 yang ada di bengkel
bubut FoutyOne yang beralamat di Jl. Tole Iskandar, di Depok. Tetapi
tinggi angkatan kem dibikin hanya sekitar 6,3 mm.
Profil kem dibuat ulang buat dapatkan durasi
lebih lebar. Sehingga asupan gas makin deras ke ruang bakar. Selain itu
biar hasil pembakaran terbuang lancar. Itu masih ditambah dengan
melakukan porting pada saluran masuk dan buang.
Langkah berikutnya, venturi karbu standar digedein sedikit dengan cara dikorek mata bor. Lalu, spuyer diganti dengan yang lebih gede dari standar. Namun main jet-nya hasil rojokan dari bawaan karbu, karena kebetulan enggak dapat ukuran yang diinginkan. Sedang pilot jet pakai 35.
Silencer Nob1 New Mega Pro, lehernya custom
Selanjutnya, celah klep in dan ex masing-masing disetting 0,9 mm dan 0,10 mm. Knalpot free flow lama, diganti pakai hasil custom. Silencer-nya pakai produk Nob1 buat New Mega Pro, sementara leher knalpotnya hasil custom dengan
diameter sedikit lebih gede dari bawaan motor. Pipa yang menuju ke
silencer dibikin bertingkat dengan diameter lebih gede dari leher.
Pada sektor pengapian, CDI diganti pakai BRT Power Band untuk mengejar timing pengapian yang lebih advance serta tanpa limiter. Busi pakai tipe iridium keluaran Denso dan koil diganti produk Protec Carspeed.
Saat iseng-iseng didyno di bengkel Ultraspeed Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, power maksimum
terukur sebesar 13,47 dk/ 9.170 rpm. Sedang torsi puncak tembus 10,99
Nm/ 7,713 rpm. Power dan torsi standar berdasarkan data pabrikan cuma
8,4 PS (8,45 dk) / 7.500 rpm, dan torsi 0,83 kgf.m (8,14 Nm)/ 5.500 Nm.
Lumayan kan, naik 5 dk dan 1,18 Nm! (www.motorplus-online.com)
Torsi (Nm)
Rpm Power (Hp) Torsi (N-m)
5.500 3,576 4,612
6.000 7,844 9,304
6.500 8,856 9,658
7.000 10,45 10,61
7.500 11,53 10,94
8.000 12,28 10,9
8.500 12,94 10,83
9.000 13,46 10,55
9.500 13,41 10,05
10.000 12,9 9,134
10.500 11,56 7,819
Rpm Power (Hp) Torsi (N-m)
5.500 3,576 4,612
6.000 7,844 9,304
6.500 8,856 9,658
7.000 10,45 10,61
7.500 11,53 10,94
8.000 12,28 10,9
8.500 12,94 10,83
9.000 13,46 10,55
9.500 13,41 10,05
10.000 12,9 9,134
10.500 11,56 7,819
Tidak ada komentar:
Posting Komentar