"WHY45 MOTOR" MENERIMA : Ganti Oli - - Service Rutin - Service CVT - Service Full Injeksi - Turun Mesin - Diagnosa Injeksi - Kalibrasi Injeksi - Reset Injeksi - Modifikasi Dll. MEYEDIAKAN : Spare Part Genuine - Spare Part Lokal - Spare Part Racing - Assesories

Speedometer Akurat = Tachometer



(gambar 2)





(gambar 1)






Speedometer; pencatat, alat ukur kecepatan, adalah alat yang dapat menghitung nilai kecepatan berdasarkan satuan waktu. Nilai yang umum dipakai untuk kendaraan darat adalah kilometer per jam, atau mil per jam.

Speedometer yang terpasang di kendararaan bukan alat ukur kecepatan yang akurat, tetapi adalah alat ukur kecepatan yang berfungsi sebagai indikator keselamatan

Pada kondisi jalan atau situasi tertentu disyaratkan kecepatan maksimal, karena hal tersebut, maka speedometer selalu menunjukkan kecepatan lebih tinggi dari kecepatan sesungguhnya, toleransi ke arah kecepatan lebih tinggi (akan menurunkan ongkos produksi karena tidak usah akurat, boleh meleset Max 10%) jadi jangan gunakan speedometer untuk mengukur kemampuan kecepatan sepedamotor.

Pakai tachometer (penunjuk kecepatan putaran mesin) untuk mengukur kecepatan sepedamotor yang akurat, prinsip kerjanya menghitung jarak tempuh roda belakang (keliling roda belakang) dikali putaran roda belakang yang berhubungan dengan putaran mesin.(gbr1)


Berikut ini cara menghitung kecepatan sepedamotor dengan tachometer

- Ukur keliling tapak roda belakang (tidak masalah walaupun ban sudah aus atau ganti ukuran)

posisikan pentil pada jam 6, beri tanda ke-1 di lantai/jalan, dorong sepedamotor sampai posisi pentil kembali ke posisi jam 6, beri tanda ke-2, ukur jarak antara tanda ke-1 dan ke-2; gunakan satuan cm kemudian konversi ke kilometer.

Misal didapat jarak antara tanda ke-1 dan ke-2 (keliling roda) = 180 cm = 0,00180 Km

- Hitung Rasio Putaran Mesin dengan Putaran Roda Belakang / Total Reduction Ratio (karena putaran roda belakang tidak secepat putaran mesin).

Total Reduction Ratio

Z2/Z1 Primary Reduction – Gigi pada crankshaft dengan gigi pada rumah kopling.

Z4/Z3 Transmission Gear – Pilih perbandingan posisi gigi tertinggi untuk menghitung top speed.

Z6/Z5 Secondary Reduction – Jumlah mata/gigi Sprocket belakang dibagi sprocket depan.

Zx = x, angka ganjil = poros pemutar, angka genap = poros diputar

- Rumus Total Reduksi Rasio TRR = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5

Contoh:(gbr2)

Kawasaki Ninja

Putaran mesin yang dibaca oleh tachometer = 10.500 rpm = 630.000 putaran per jam (10.500 x 60 menit)

Keliling roda belakang = 180 cm = 0,00180 Km

TRR = 8,497

Primary Reduction = 72/22

Transmission Gear = 19/22 (top gear, gigi ke-6)

Secondary Reduction = 42/14

Jadi awal 630.000 putaran di mesin per jam tinggal menjadi 74.298,246 putaran di roda per jam (630.000 / 8,497).

Tinggal dikalikan dengan keliling roda belakang:

74.298,246 x 0,00180 = 133,737 km/jam

Selamat berhitung kecepatan maksimum sepedamotor anda berdasarkan putaran mesinnya.

Makanya sepedamotor balap ukuran tachometer lebih besar dari speedometer :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar