Jakarta - Seiring perkembangan zaman, saat
ini hampir semua pabrikan membekali tunggangannya dengan filter udara
model basah. Yakni filter udara yang sudah dilumasi minyak atau oli yang
berfungsi untuk ‘menangkap’ debu dari udara luar, sehingga debu maupun
kotoran enggak ikut masuk ke ruang bakar.
“Perawatannya berbeda dibanding filter udara tipe kering atau yang berbahan busa. Filter udara tipe basah tidak boleh dibersihkan maupun disemprot angin. Pasalnya malah bikin saringan tersebut mampet, ujungnya mesin brebet karena kekurangan suplai udara,” ujar Syafrudin, kepala bengkel Honda Clara Motor II.
Peranti ini harus dicek rutin saat servis berkala atau tune-up.
Khusus Honda penggantian filter udara setiap 15.000 km. Sedangkan
penggantian filter udara pada besutan Suzuki dan Yamaha setiap 10.000
km. Tapi kalau sebelum menempuh jarak tersebut filter udara sudah
terlihat kotor banget, sebaiknya segera diganti baru.
“Kalau tidak ganti baru, suplai udara ke ruang bakar tidak lancar dan otomatis mengganggu kinerja mesin. Tarikan motor jadi berat, brebet dan enggak mau diajak lari. Ujung-ujungnya konsumsi BBM tambah boros,” wanti pria yang mangkal di Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Nazar, empunya Nazar Motor mengamini hal tersebut. Kalo filter
udara model kering, biasanya disemprot angin sudah bersih. Tapi yang
tipe basah, jangan sekali-sekali dicuci atau disemprot angin karena
bukannya kotorannya hilang, tapi malah mengendap di pori-pori elemen
kertas.
“Saya pernah bereksperiman bersihin pakai bensin lalu saya
semprot angin. Pas kering, elemen kertasnya jadi seperti
partikel-partikel kecil. Bersih sih, tapi tidak saya pasang lagi,
soalnya takut partikel kertasnya kesedot dan masuk ke ruang bakar dan
jadi masalah baru. Saran saya kalau kotornya kira-kira sedikit biarkan
saja, namun kalau kotor banget segera ganti baru,” papar pebengkel di
bilangan Jagakarsa, Jaksel. Tuh!
Mau tunggangan gak boros, filter udara harus bersih. • (otomotifnet.com)
1. FU motor lama rata-rata masih mengusung FU tipe kering berbahan busa
2. Tunggangan yang pakai FU tipe kering atau berbahan busa, boleh disemprot angin maupun dicuci pakai bensin
3. Meski FU tipe basah sudah agak kotor, tapi tidak boleh dibersihkan. Boleh dipasang kembali bila performa tunggangan enggak bermasalah
4. Saat ini masih ada beberapa tunggangan Yamaha yang menggunakan FU tipe kering (atas) indikasinya berwarna cokelat muda. Sedangkan FU tipe basah (bawah) berwarna merah dilengkapi minyak pada elemennya
5. Pada tunggangan yang menggunakan FU tipe basah, tidak boleh sembarangan membuka boks saringan udara, karena dikhawatirkan kotoran dari udara luar menempel
“Perawatannya berbeda dibanding filter udara tipe kering atau yang berbahan busa. Filter udara tipe basah tidak boleh dibersihkan maupun disemprot angin. Pasalnya malah bikin saringan tersebut mampet, ujungnya mesin brebet karena kekurangan suplai udara,” ujar Syafrudin, kepala bengkel Honda Clara Motor II.
“Kalau tidak ganti baru, suplai udara ke ruang bakar tidak lancar dan otomatis mengganggu kinerja mesin. Tarikan motor jadi berat, brebet dan enggak mau diajak lari. Ujung-ujungnya konsumsi BBM tambah boros,” wanti pria yang mangkal di Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Mau tunggangan gak boros, filter udara harus bersih. • (otomotifnet.com)
2. Tunggangan yang pakai FU tipe kering atau berbahan busa, boleh disemprot angin maupun dicuci pakai bensin
3. Meski FU tipe basah sudah agak kotor, tapi tidak boleh dibersihkan. Boleh dipasang kembali bila performa tunggangan enggak bermasalah
4. Saat ini masih ada beberapa tunggangan Yamaha yang menggunakan FU tipe kering (atas) indikasinya berwarna cokelat muda. Sedangkan FU tipe basah (bawah) berwarna merah dilengkapi minyak pada elemennya
5. Pada tunggangan yang menggunakan FU tipe basah, tidak boleh sembarangan membuka boks saringan udara, karena dikhawatirkan kotoran dari udara luar menempel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar