Agar mesin tetap menyala, kruk as harus berputar secara terus menerus. Karena gerakan perputaran mesin adalah dari krus as → gear primer → gear sekunder (main scraft) → counter scraft (transmisi) → final gear → rantai → roda. Dalam keadaan kendaraan tidak melaju posisi persneling netral atau antara counter scraft telah diputuskan oleh pesawat persneling. Namun bagaimana jika dalam kondisi gear (gigi) masuk?
Di sini kopling sangat berperan menjaga supaya mesin tetap menyala. Yaitu dengan menekan tuas kopling agar hubungan antara engine dg transmisi terputus
Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik
Spoiler for Kopling:
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
- Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol)
- Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling
Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan
- Fungsi Kopling
Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Kopling yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol (kruk as) dengan poros roda gigi transmisi (counter scraft)
Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi
- Cara Kerja
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas sistem kopling. Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan:- Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling)
- Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi
- Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara halus, merata tanpa hentakan
Spoiler for dapat digambarkan sbb:
Menurut sistem cara penggunaannya dibagi menjadi:
- Kopling Manual
Kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang - Kopling Otomatis
Disebut juga kopling ganda. Kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang, hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang
- Prinsip Kerja Kopling
kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi
Kopling Primer terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
- Outer clutch berputar bebas pada poros engkol
- Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol
- Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch
- Drive gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder
Cara kerja kopling primerPada saat mesin berputar stasioner (lambat),
drive plat (bandul)
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan
- Kopling Mekanik
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer persneling. putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi primer poros engkol ke roda gigi primer kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan
pada saat kendaraan sedang berjalan proses pemindahan gigi adalah sebagai berikut:
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat. Hal ini akan menyebabkan kam pengangkat terdorong dan selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan oleh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus
- Kopling Otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yakni:
- Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk kopling yang berkedudukan pada pores engkol
- Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas
- Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
- Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk
ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah
- Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch)
Bagian-bagian kopling primer adalah:
- Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol
- Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal
Mekanisme kerja kopling ganda, yaitu:
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat), clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar
Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan, kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar