"WHY45 MOTOR" MENERIMA : Ganti Oli - - Service Rutin - Service CVT - Service Full Injeksi - Turun Mesin - Diagnosa Injeksi - Kalibrasi Injeksi - Reset Injeksi - Modifikasi Dll. MEYEDIAKAN : Spare Part Genuine - Spare Part Lokal - Spare Part Racing - Assesories

Bedah Teknologi Yamaha R25

 





JAKARTA, ME. Setelah minggu lalu udah mengundang rekan media untuk ngetes performa mesin YZF-R25 di Sentul International Circuit, Bogor, kini PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) kembali mengundang rekan media untuk membedah teknologi R25. Inilah motor sport terbaru Yamaha dengan teknologi Yamaha terkini bradsis.
Soal bodi dan tampilan luarnya udah pernah ME bahas. Khusus kali ini, ME cuma akan membahas teknologi dari mesinnya aja bradsis. Yamaha membekali R25 yang diberi julukan Baby M1 ini dengan mesin berkapasitas 249,6 cc, DOHC, 8-valve, 4-tak, dan berpendingin cairan. Mesin ini punya banyak keunggulan bradsis, mulai dari transmisinya, sistem injeksi, intake manifold, sistem klepnya (valve), ruang pembakaran, crankshaft (kruk as), hingga bagian crankcase-nya.
Pada bagian intake manifold, Yamaha mengaplikasi Down-draft Intake Manifold. Asupan udara ke dalam ruang bakar masuk secara vertikal, minim hambatan, sehingga lebih efisien. Suplai udara optimal juga dijanjikan oleh throttle body yang cukup besar di kelasnya, dengan diameter 32 mm. Selain itu, injector pada R25 juga berbeda bradsis, ada 12 lubang. Partikel bahan bakar yang disemprotkan pun lebih halus jadinya.
 Throttle Body
Berlanjut ke bagian klep alias valve. Yamaha menggunakan sistem DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan Direct-drive Camshaft, tanpa menggunakan Rocker Arm. Selain itu, Camshaft Intake dam Exhaust juga terpisah, membuat gerakan klep jadi lebih responsif. Derajat kemiringan klep juga dibikin lebih kecil, tujuannya agar rasio kompresi yang dihasilkan bisa lebih tinggi (11,6:1) bradsis. Sistem kerja klep seperti ini yang disebut Yamaha sebagai High RPM Engine bradsis.
 Direct-drive Camshaft
Untuk menjaga kekencangan rantai keteng, Yamaha mengaplikasi Half-nut Tensioner. "Part ini gak cuma berfungsi untuk mengencangkan rantai keteng, tapi berfungsi juga untuk menyerap gaya yang dihasilkan rantai ini saat mesin dalam rpm tinggi," terang Fajar Perdana, Divisi Service dan Motor Sport PT YIMM.
 Narrow Valve Angle
Untuk ruang bakarnya, Yamaha masih menyematkan teknologi MotoGP melalui DiAsil Cylinder dan Forged Piston. Ada yang sedikit berbeda dari konfigurasi R25 ini bradsis, yaitu Offset Cylinder. Sumbu Cylider Body dengan Crankshaft tidak segaris. Yamaha mengklaim hal ini bisa meminimalisir suara kotor dan getaran, serta memaksimalkan tenaga mesin.
  Half-nut Tensioner
Sementara di bagian crankshaft (kruk as), waktu pengapiannya dibikin menjadi 180 derajat. Keunggulannya gak cuma satu bradsis. Tenaga mesin jadi tinggi karena pumping loss yang bisa menghambat kinerja mesin udah diminimalisir. Karena hambatan rendah, maka tenaga yang dihasilkan jadi lebih maksimal. Meskipun getaran udah diserap sedemikian rupa, tapi brader n sista tetep bisa ngerasain getaran khas motor sport pada R25 ini.
Yamaha juga mengaplikasi 1-shaft Balancer, ini rahasia yang membuat mesin R25 lebih kompak dan membuat bobot keseluruhannya jadi lebih ringan dibanding kompetitor sekelasnya. Masih ada lagi bradsis, yaitu bagian setang seher/piston (connecting rods). Yamaha paham betul bahwa motor dengan tenaga yang besar juga butuh setang piston yang kuat, maka itu mereka membuat setang piston dengan proses heat treatment (pemanasan) dan quenching (pendinginan).
 Best Clutch Setting
Dengan tenaga yang besar, R25 tetap mudah dikendalikan bradsis, ini terwujud berkat adanya Progressive-shape Pulley yang berbentuk oval. Keunggulan lainny ada di bagian kopling. Meskipun R25 menggunakan ukuran kopling yang besar, tapi tetap enteng saat ditarik tuasnya. Memberikan keuntungan buat brader n sista yang menggunakan R25 untuk harian, sesuai dengan tagline Superbike You Can Ride Everyday.
Masih ada lagi teknologi MotoGP yang diadopsi Yamaha ke R25 ini bradsis, yaitu pada bagian crankcase. Tepatnya adalah bagian penghisap olinya. Penghisap oli ini diletakkan di bagian paling bawah mesin (deep-bottom oil pan). "Tujuannya adalah saat motor dalam kondisi miring, seperti saat sedang menikung, udara tidak akan ikut terhisap (air bubble). Teknologi ini sudah ada di YZR-M1," ujar M. Abidin, selaku GM Service and Motorsport PT YIMM.
Bedah Teknologi Yamaha R25, Motor Dengan Teknologi Yamaha Terkini
Text: Donny (donny@motorexpertz.com),
Photo: Donny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar