Sedikit berbagi pengetahuan masalah aki, sepul, kiprok dan system kelistrikan di motor.
Setiap denger kata aki pasti yang kebayang si aki-aki ini… yup… Akiherodion…
Tapi yang mau di bahas bukan si aki-aki yang itu.
Biarin aja.. orangnya lagi tidur.
Aki yang di maksud adalah ACCU atau Batery pada sepeda motor.
Kemarin seorang kawan bertanya…
Aki motor saya sering tekor ya, apa perlu ganti aki yang lebih gedhe..?Nah… mungkin masbro juga ada yang mengalaminya… lalu mengambil solusi seperti di atas..? Benarkah masalah tekor bisa di atasi dengan mengganti kapasitas aki dengan yang lebih besar..??
Jawabannya bisa BENER bisa juga SALAH.
Mari kita pelajari systim pengisian dan system sumber daya pada kendaraan.
Kita perhatikan gambar di atas.
Pada sepeda motor… sumber daya listrik di dapat dari 2 buah sumber daya.
Pertama dari AKI… Kedua dari Sepul atau Altenator.
Kapan dan bagaimana kedua sumber daya ini bisa bekerja secara bergantian..?
Oke… jadi gini.
Pada sebuah rangkaian tertutup ( close circuit ) jika terdapat 2 buah sumber tegangan, maka yang di pakai adalah sumber yang memiliki tegangan lebih tinggi.
Pada keadaan motor ON dan mesin belum menyala, maka tegangan dari Sepul adalah NOL.
Pada kondisi ini Aki yang mensuply arus ke system kelistrikan motor.
Aki normal ( sehat ) memiliki tegangan di atas 12 Volt DC.
Angka 11 Volt masih bisa di toleransi, sedang di bawah 10 Volt merupakan angka warning, pertanda aki mulai tekor.
Nah… lalu apa beda istilah TEKOR dengan SOAK.
Tekor adalah dimana kondisi tegangan aki sudah di bawah standar ( 12 Volt DC )
Sedang SOAK adalah kondisi Aki mulai rusak atau tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai penampung juga pemberi tegangan.
Aki tekor masih bisa di selamatkan dengan jalan di charge, sedang aki soak bisa di selamatkan dengan membawa sejumlah uang ke toko aki. Ganti baru maksutnya…
Jika motor masih standar… maka gantilah aki dengan kapasitas sesuai standar pabrikan.
Mau di gede’in…? Gak akan ada pengaruhnya.
Kok bisa…?
Aki di gunakan HANYA pada kondisi mesin masih belum menyala… dan sedikit terpakai ketika mesin menyala dalam keadaan langsam ( idle )
Ketika mesin sudah menyala, tugas aki berganti menjadi penampung arus listrik, karna tegangan aki di bawah tegangan sepul.
Sementara suply tegangan ke systim kelistrikan motor ditopang sepenuhnya oleh sepul dengan melewati kiprok terlebih dahulu sebagai penyearah dari AC ke DC.
Logikanya begini.
Sesuai hukum di atas… bahwa dari 2 sumber daya ( aki & sepul ) tegangan yang di pakai adalah tegangan yang lebih tinggi.
Pada kondisi mesin off atau kondisi langsam, tegangan aki lebih tinggi dari sepul, maka yang di pake adalah aki.
Ketika mesin hidup dan tegangan telah melampaui tegangan aki ( di kisaran 5000rpm ) maka sumber tegangan yang di pake adalah sepul.
Tegangan sepul saat mesin menyala ada di kisaran 13,8 – 14,2 Volt.
Jika tegangan di bawah 13 Volt bisa jadi pertanda sepul atau kiprok bermasalah.
Sedang jika tegangan sepul di atas 14,5 Volt… hmmm hati-hati… pertanda kiprok telah rusak dan siap- siap aki juga akan ikut jebol.
Pada type motor tertentu.. saya ambil contoh systim fullwave Honda Tiger, pada kiprok terdapat systim monitoring tegangan.
Maksudnya gimana..?
Aki juga bertugas sebagai penampung listrik, seperti halnya batre HP, jika sudah penuh masih tetep di charge… efeknya apa…?
OVERCHARGE
Pada systim fullwave Tiger pada kiprok terdapat PIN monitoring tegangan.
Bila tegangan aki sudah menyamai tegangan dari sepul ( full ) maka arus pengisian di putus oleh kiprok, sehingga aki aman dari OVERCHARGE.
Perhatikan gambar di atas.
PIN tengah terhubung dengan kontak sebagai monitoring, berbeda dengan kiprok jenis lain yang berkaki 4, biasanya minus fitur ini.
Soooo… inilah alasan kenapa kiprok Tiger paling kondang di pakai untuk upgrade dari halfwave ke fullwave.
Contoh pengaplikasian kiprok Tiger sebagai fullwave pada motor Yamaha.
Menjawab pertanyaan kawan ane di atas…
Apakah dengan mengganti aki dengan kapasitas lebih besar bisa mengatasi masalah tekor….?
Jawabannya BISA… jika memang kebutuhan listrik motor sudah melebihi dari standar, misal pasang lampu HID, klakson Keong dll.
Karena tekornya disini di sebabkan jumlah arus pemakaian tidak seimbang dengan pengisian ( pemakaian > pengisian )
Hal ini juga bisa menimpa pada motor standar.. misal motor hanya di gunakan harian dengan jarak tempuh pendek.
Pada kasus ini pun aki akan cepet tekor karena pemakaian tidak sebanding dengan pengisian.
Langkah apa yang mesti di tempuh jika aki sering tekor.
Jika karena penambahan part variasi seperti HID , klakson dll, maka kita harus memperbesar arus pengisian dengan mengganti kiprok yang lebih besar agar arus pengisian juga besar.
Penambahan kapasitas aki tanpa di barengi penggantian kiprok sepertinya gak akan berpengaruh besar.
Logikanya… buat apa sedia bak besar jika keran yang mengalir kecil.
Lalu langkah apa yang mesti dilakukan jika aki sering tekor pada kondisi motor masih standar.
Lakukan managemen daya, misalnya dengan menyalakan motor dengan kick starter atau lakukan penggantian bohlam-bohlam dengan type LED agar pemakaian arus tidak begitu terkuras.
Dengan mengetahui kondisi aki kita bisa melakukan tindakan prefentif agar aki tidak tekor.
Bagaimana cara mengetahui kondisi aki..??
Salah satunya dengan memasang Voltmeter.
Mungkin sebuah masukan buat pabrikan agar menambahkan fitur Voltmeter agar kondisi aki bisa terpantau lebih mudah dan informatif.
Betul…???
Semoga bermanfaat.
Posted by MazPed
Betul mas.mau tanya mas motor vixion saya brebet kaya kehabisan bensin,kalo jalan ,sya kira akinya yg soak,sehinga saya beliin aki baru ,dan kembali normal ,tapi setelah di paki -+jarak 6 km motor mbrebet lagi.pemikiran saya mungkin kiprok yg soak,tpi setelah search di mbah google.tentang ciri-ciri kiprok rusak,klo motor kondisi hidup itu tidak panas/biasa.sedangkan sya tes pd kiprok ternyat agak panas pemikiran sya mungkin masih normal.pertanyan saya slain kiprok sama aki dengan keaadan motor sya seperti itu ,kira2 gejalanya apa ya mas?
BalasHapusCDI, COIL, ground nya (masa) nempel di rangka
HapusSementara rangka kekurangan ground
Coba body mesin disambung pake kabel agak besar ke rangka agar groung rangka jadi normal