Novandany Dwiantoro Putra warga Jurang Mangu Timur, Tangerang ngeluh soal munculnya kedipan pada indikator engine check di Yamaha V-Ixion 2007-nya. Padahal motor jarang dipakai dan jarak tempuh masih sedikit.
"Kedipannya 2 kali agak lambat dan 1 kali cepat. Menurut tabel engine check, kedipan ini (21) mengarah pada malfungsinya sensor suhu. Apa benar?" tanyanya pada OTOMOTIF via email. Lalu yang membingungkan Novan, mesin Vixie kesayangannya itu masih bisa dihidupkan.
Gbr 1
gbr 2
Gbr 3
Hanya saja, saat dingin agak sulit dinyalakan. “Saat jalan pun tenaga seperti ngempos atau kehilangan power waktu akselerasi mendadak. Anehnya, kendala itu kadang terjadi, kadang normal.
"Tapi setelah motor sudah jalan jauh dan mesin mulai panas, kejadian serupa di atas muncul lagi. Apa itu gejala kalau sensor tempertur problem? Mungkinkah sensor suhu itu masih bisa dipakai dengan cukup dibersihkan? Bila harus ganti, berapa harganya?”
Nah mungkin hal serupa pernah dialami Vixioner lain. Simak nih, penjelasan pakarnya!
Kata Maman Sugiman, instruktur HMTC (Hartomo Mechanical Training Center Depok, Jabar, sesuai jumlah kedipan, dapat diindikasi emang ada masalah pada coolant temperature sensor (CTS) yang letaknya di blok mesin kanan kalau dilihat dari arah pengemudi (gbr.1). Tapi hal itu bukan penyebab gejala seperti dikeluhkan Novan.
"Bila CTS tak bekerja, maka hanya akan berpengaruh pada sistem pendinginan. Yakni kipas radiator tak akan bekerja saat suhu air radiator mencapai 80ยบ (harusnya kipas hidup pada suhu itu). Sebab sensor ini terkoneksi sama kipas tadi," jelas Boim (panggilan Maman) sembari bilang kalo kejadian ini kerap dialami Vixiemania. Artinya, meski CTS tak berfungsi, mesin tetap masih bisa dihidupkan.
Hal sama dibilang Dirdhana, supervisor technical service division PT YMKI (YMKI). "CTS punya 2 fungsi; mengaktifkan FID atau auto choke (saat mesin dingin) dan kipas radiator (saat suhu mesin mencapai titik tertentu). Sensor ini tak berhubungan sama pengaturan debit udara & bahan bakar," ujarnya.
Sedang sensor pengatur komposisi udara dan bahan bakar adanya di throttle body. Seperti TPS, intake air pressure sensor (IAPS) dan intake air temperatur sensor (IATS). Menurut Dhana, soal kendala tenaga jadi ngempos, susah langsam dan lainnya, diprediksi bersumber dari sistem bahan bakar.
"Bukan tak mungkin karena motor lama tak dipakai, bensin jadi mengendap dan nyumbat saluran fuel injection (FI). Alhasil pengaruhi debit dan kualitas kabut yang diciptakan. Sehingga berdampak menurunnya performa mesin," jelasnya.
Agar tahu apa benar sumber masalah datang dari sistem bahan bakar, bisa dicek pakai diagnostic tool. "Di alat ini akan ketahuan tingkat CO-nya berapa yang menggambarkan hasil pembakaran. Apa sempurna atau tidak," tukasnya.
Sementara soal lampu indikator engine check yang kadang nyala dan mati (menunjukkan diagnosa malfungsi pada CTS), Dirdhana menyarankan agar periksa sambungan kabelnya. "Bisa jadi ada sambungan/konektor kabel (gbr.2) yang kendur, kotor atau putus di tengah," bilangnya.
Sebab jika CTS (gbr.3) rusak, komponen ini akan mati terus. Gak bisa dibenerin, mesti ganti baru. Harga resminya sekitar Rp 131 ribu. Tapi belum tentu langsung tersedia lo. Mesti inden seminggu (di luar Jawa mungkin bisa lebih). Karena kata Dirdhana, CTS bukan komponen fast moving.
By : otomotifnet
kapan kipas radiator akan berputar……!? ini jawabannya July 31, 2013
Posted by cicak kreatip.com in Tips Motor.trackback
Bro dan sis sekalian mungkin biasanya
pernah kita jumpai beberapa kendaraan roda dua atau roda empat yang
memakai electric fan ( kipa angin ) pada mesinnya, hal ini cenderung
terlihat pada motor yang mempunyai basic pendinginan tipe liquid (
cairan ) yakni biasanya kita sebut dengan pendinginan tipe radiator.
Biasanya banyak konsumen awam yang
menanyakan mengenai motor yang dimilikinya terutama yang menjadi topik
pembahasan yakni mengenai kipas radiator, mungkin hal ini wajar-wajar
saja soalnya tidak semua motor yang menggunakan sistem pendinginan tipe
liquid ( hanya motor tertentu saja ) jadi wajar kalau ada beberapa
kegalauan yang banyak dirasakan oleh pemilik kendaraan tersebut.
komentar yang sering kangbro tangkep dari
pengguna motor tipe radiator,,,, banyak para pemilik kendaraan
menanyakan kayak gini >> “mas kipas radiator saya kok ngak pernah muter ya,,,!!!! jarang-jarang mas kipasnya muter,,,, kecuali kalau motornya dibuat perjalanan jarak jauh. Apa kipas radiator kendaraan saya rusak yooo….!!? .
” nah mungkin darisini kangbro akan sedikit ngasih bocoran mengenai
pertanyaan tersebut lewat dunia maya, biar semua orang bisa paham dan
bagi yang sudah paham mudah mudahan lebih paham lagi wkwkwkwkw :D ( aminnnnnnnnn ).
Secara teori yang pernah kangbro pelajari ( wkwkwk gayamu :D
) dijelaskan bahwa yang namanya kipas radiato itu kerjanya bisa
diibaratkan sebagai pembantu ( helper ) saja, soalnya teorinya
dijelasken bahwa kipas radiator akan berputar ketika suhu liquid
/ suhu mesin sudah mau mencapai titik terpanas atau mencapai titik
panas yang berlebihan ( overheat ). nah dari makna kata diatas
bisa kita simpulkan bahwa kipas radiator akan berputar pada suhu kerja
mesin tertentu, terutama pada suhu mesin yang berlebihan.
darisini kangbro buktiken mengenai
penjelasan tersebut pada brosis sekalian,,, supaya gamblang, pembuktian
kangbro pakai motor yang menggunakan tipe radiator tipe motor terbaru
tuh,,,,,, ( ditebak saja motor apa itu ). ni profil pengukurannya :
Dalam pengukuran kangbro pakai alat avo
meter ( krisbow ) suatu alat yang digunakan untuk ngukur komponen
kelistrikan, kebetulan alat ini juga bisa di buat ngukur suhu jadi
kangbro manfaatken deng :D
, pengukuran kangbro mulai dari melepas tutup radiator, setelah itu
kangbro stel avo meternya pada stelan suhu dan setelah itu kangbro
masukkan sensor suhu kedalam cairan radiator ( seperti pada gambar
),motor kangbro hidupkan dan sedikit geberan
prrrriiiiiiiieeeettttttttttttttt priiiiiietttt :D
supaya suhu mesin cepat meningkat, selanjutnya kangbro amati kipas
radiator tersebut sambil melihat angka suhu yang ditunjukkan oleh avo
meter,,,, dari suhu mesin 45’C belum muter, dari sushu 80’C belum muter
juga,,,sampai angka di avo meter menunukkan kurang lebih 101’C barulah
si kipas bekerja ( berputar ).
tapi setelah suhu kerja mesin sudah
dingin/sudah normal maka kipas akan berhenti berputar secara
sendirinya,,,, nah mbak bro dan mbak sis sekalin sekarang sudah ngerti
toh,,, sudah tambah ilmu toh, hehehehehe :D .
yada semoga penjelasan secuil tersebut
bisa menjadi tambahan ilmu buat brosis sekalian ( amiiiiin ) . kalau ada
yang ditanayaken monggo ,,,,, kita abahas bareng.
Post by : cicak kreatip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar