Super KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve System)
Super KawasakiIntegrated Powervalve
System adalah pengembangan dari KIPS yang selama ini diterapkan pada
Ninja RR yang telah lama beredar di Indonesia. Super KIPS sebetulnya
adalah suatu mekanisme klep yang mengontrol gas buang pada exhaust port.
Super KIPS baru berfungsi membuka pada putaran/rpm tinggi yang
berfungsi terutama untuk menghasilkan tenaga ( power ) yang maksimal.
Dengan adanya klep tersebut, pada waktu
putaran mesin rendah, campuran sisa pembakaran-termasuk didalamnya unsur
HC ( yang pada mesin 2-tak biasa seyogyanya akan terbuang ), pada Ninja
RR dapat dicegah untuk keluar dengan mekanisme Super KIPS ini sehingga
kadar HC yang dihasilkan menjadi rendah dalam sisa gas buangnya.
Pada Ninja RR teknologi yang digunakan
sebelum Super KIPS adalah teknologi KIS. KIS berfungsi karena adanya
perbedaan tekanan, jadi KIS adalah suatu perangkat yang bekerja secara
fisika. Bagian terpenting dari Super KIPS adalah adanya klep ( valve )
yang difungsikan pada lubang pembuangan. Katup/klep ini berfungsi karena
mekanisme tertentu di dalam mesin. Katup ini berfungsi membuka pada
kecepatan/RPM di atas 7000-8500. Lihat Gambar dibawah :
Ringkasnya, Super KIPS adalah suatu
sistem pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian
dari lubang pembuangan. Katup ini akan berfungsi membuka pada RPM
tinggi, agar pembuangan gas sisa pembakaran dapat berlangsung lebih
sempurna. Sebaliknya katup ini akan berfungsi menutup pada RPM rendah
untuk menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke
ruang bakar dan kerter. Lihat Gambar dibawah :
.
HSAS (High Performance Secondary Air System)
HSAS (High-performance Secondary Air
System), yaitu suatu saluran udara bersih yang langsung disuntikkan ke
ruangan (chamber) dimana gas buang dari ruang bakar bermuara. Pada akhir
saluran udara ini ditempatkan mekanisme reed valve, yang hanya membuka
pada saat tekanan dalam chamber rendah (berarti pada waktu putaran-mesin
rendah). Pada saat tekanan dalam chamber tinggi (yaitu pada waktu
putaran mesin tinggi) reed valve tertutup.
Pada waktu klep Super KIPS berfungsi
membuka (pada rpm tinggi), HSAS berfungsi menutup, sebaliknya pada waktu
putaran mesin rendah dimana klep Super KIPS berfungsi menutup, HSAS
berfungsi membuka, dimana pada saat terbuka itulah udara segar masuk ke
dalam exhaust chamber. Kegunaan utama HSAS adalah mempercepat reaksi
oksidasi dalam catalic converter dengan cara menginduksi udara segar ke
dalam campuran gas sisa pembakaran, serta membentuk campuran gas yang
padat oksigen.
Sistem saluran yang menyuntikkan udara
bersih ke dalam chamber ( ruangan ) yang menjadi muara gas buang dari
ruang bakar. Pada ujung saluran terdapat mekanisme reed valve ( katup
buluh ) yang membuka pada saat tekanan dalam chamber rendah ( putaran
mesin rendah ) dan tertutup kembali pada saat tekanan dalam chamber
tinggi ( putaran mesin tinggi )
Super KIPS & HSAS bekerjasama dalam
suatu sistem yang sama, dimana pada putaran mesin tinggi, katup Super
KIPS akan membuka, katup HSAS akan menutup sedangkan pada putaran mesin
rendah, katup Super KIPS akan menutup, katup HSAS akan membuka dan
menyalurkan udara segar ke dalam exhaust chamber sehingga membentuk
campuran gas buang yang padat oksigen.
.
Super Electrofussion Cylinder
Super Electrofusion Cylinder memang sudah
menjadi standard Kawasaki Ninja. SEC ini tidak langsung berhubungan
dengan gas NOx (Nitrogen Oxida) dan CO (Carbon Monoksida) ataupun HC
(Hidro Carbon), tapi lebih ke arah “kabut asap” yang selalu menyelimuti
bila motor 2 tak biasa (selain Ninja) melewati kita. Seperti diketahui,
Kawasaki Ninja menggunakan Super Electrofusion Cylinder, dimana selinder
seakan memiliki ”pori-pori” yang dapat menahan oli pelumas didalamnya.
Karena teknologi tsb, penggunaan olie pada motor Ninja dijamin tidak
berlebihan, karena untuk urusan pelumasan dapat dipastikan adanya
pelumas yang cukup dalam ”pori-pori”nya Super electrofusion cylinder.
Sistem pelapis dinding silinder dengan bahan Molybdenum dan High Carbon Steel, diproses menggunakan aliran listrik tegangan sangat tinggi, sehingga membentuk lapisan logam tipis yang sangat kuat. Permukaan lapisan ini memiliki pori-pori yang dapat menyerap dan menahan oli pelumas yang menghalangi pergesekan dinding silinder dengan piston. Karenanya, tidak diperlukan jumlah oli yang berlebihan untuk proses pelumasan, sehingga mengurangi kepekatan asap yang ditimbulkan pada gas buang hasil pembakaran.
Bagian dalam dari silinder NINJA terbuat
melalui proses elektro-fusi dari logam tertentu, yaitu molybdenum dan
high carbon steel. Kawat molybdenum dan kawat high carbon steel dengan
diameter 1,4 mm dimasukkan bergantian sepanjang selinder, kemudian
dialiri listrik sebesar 15.000 volt (”diledakkan” – untuk molybdenum
15.000 volt, dan High-Carbon-Steel 13.000 volt) sehingga logam tersebut
berubah bentuk menjadi partikel-partikel yang melebur ke permukaan
selinder dan dan membentuk lapisan logam khusus yang sangat tipis di
bagian dalam silinder tersebut (= martensite, susunan besi dan karbon
yang kuat). Proses tersebut diulang beberapa kali (Molybdenum 7 kali dan
High Carbon steel 14 kali) sehingga akhirnya terbentuk lapisan yang
sangat kuat (ketebalannya kurang lebih 0,070 mm).
Permukaan lapisan hasil peledakan ini
bersifat dapat menyerap dan menahan olie pelumas (=porous) , dimana
dalam celah-celah halus inilah olie akan tinggal di dalamnya sehingga
terhindar adanya gesekan langsung antara dinding silinder dengan piston.
Jadi disamping lapisan hasil elektro-fusi
tersebut sangat kuat, lapisan itu juga menjamin pelumasan yang terus
menerus bagi gesekan piston dengan dindingnya. Itulah sebabnya boleh
dikatakan dengan sistem elektrofusi ini selinder tidak akan pernah perlu
di korter (oversize), disamping bahwa sistem ini menjamin pemakaian oli
yang cukup (adekuat = tidak berlebihan), yang tentu juga mengurangi
kemungkinan terbakarnya oli secara berlebihan yang menyebabkan knalpot
mengeluarkan polusi berupa asap putih.
.
.
Catalytic Converter
Yang unik dalam catalic converter yang
dikembangkan oleh Kawasaki yang disebut sebagai “two stage catalyst”,
yaitu ditambahkannya precataliytic converter yang tujuannya adalah
meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki catalic converter
utama, agar didapat pemurnian yang lebih sempurna (lihat gambar di
atas). Selain itu logam yang digunakan pada unit catalic converternya
adalah logam yang termasuk mulia yaitu Platinum dan Rhodium, yang
dikenal mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam memurnikan gas CO
(Karbon Monoksida=Carbon Monoxide) serta HC (Hidro Karbon=Hydro Carbon).
Setelah melewati Catalic coverter, kedua gas beracun ini akan berubah
bentuk menjadi gas Karbon Dioksida (CO2) dan air yang tidak beracun.
Perlu diingat di sini bahwa gas-gas HC,
CO maupun NOx (Nitrogen Oksida=oxyde), adalah gas-gas yang tidak
berwarna sama sekali (tidak terlihat).
Teknologi Catalic Converter ini
memerlukan persyaratan yang tidak bisa ditawar lagi, yaitu bahwa bensin
yang digunakan harus bensin yang bebas timbal. Bila bensin yang
digunakan masih bensin bertimbal, maka lubang-lubang pada catalic
converter (lihat foto di bawah ini) akan cepat tersumbat.
Jadi program “langit bersih”, (sebersih
apapun namanya) kalau belum didukung oleh penyediaan bahan bakar yang
memenuhi persyaratan- yaitu Bebas Timbal (Plumbum=Pb), terpaksa semua
pembicaraan ini masih berada dalam tahapan wacana saja, belum bisa
dilaksanakan secara praktis.
Pre Catalytic Converter
Berfungsi meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki Main Catalytic Converter sehingga pemurnian gas buang lebih sempurna
Berfungsi meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki Main Catalytic Converter sehingga pemurnian gas buang lebih sempurna
Main Catalytic Converter
Menggunakan materi logam mulia yaitu Platinum & Rhodium yang mempunyai kemampuan memurnikan gas CO ( Karbonmonoksida ) & HC ( Hidrokarbon ) dan mengubahnya menjadi CO2 ( Karbondioksida ) serta H2O ( air ) yang tidak beracun.
Menggunakan materi logam mulia yaitu Platinum & Rhodium yang mempunyai kemampuan memurnikan gas CO ( Karbonmonoksida ) & HC ( Hidrokarbon ) dan mengubahnya menjadi CO2 ( Karbondioksida ) serta H2O ( air ) yang tidak beracun.
.
Radiator
setiap sepeda motor yang berpendingin cairan.. (Liquid Cooled) mempunyai 3 elemen penting.
1. Radiator
Radiator, mempunyai 2 slot air. 1 diatas, 1 lagi dbawah. yang bagian atas tempat menampung cairan bertempratur tinggi dari Blok mesin, dan yang bagian bawah airnya menuju pompa cairan. setelah melewati kisi2 yang tertiup angin tentunya. sehingga temperatur cairan berkurang.
kisi2 radiator, biasa terbuat dari besi, namun dapat maksimal apabila terbuat dari alumunium.
2. Waterpump
Waterpump, gunanya hanya memompa cairan ke arah Blok mesin. ada yang mekanis mengikuti putaran mesin, ada juga yang elektrik.
1. Radiator
Radiator, mempunyai 2 slot air. 1 diatas, 1 lagi dbawah. yang bagian atas tempat menampung cairan bertempratur tinggi dari Blok mesin, dan yang bagian bawah airnya menuju pompa cairan. setelah melewati kisi2 yang tertiup angin tentunya. sehingga temperatur cairan berkurang.
kisi2 radiator, biasa terbuat dari besi, namun dapat maksimal apabila terbuat dari alumunium.
2. Waterpump
Waterpump, gunanya hanya memompa cairan ke arah Blok mesin. ada yang mekanis mengikuti putaran mesin, ada juga yang elektrik.
3. Reservoir
Reservoir, isinya cairan radiator. (bukan cadangan air). Reservoir hanya berfungsi ketika motor overheat.
Sumber : idws , kaskus, ototrend dg beberapa penambahan
.
Rangkuman singkat saya (newbie edition):
1. SuperKIPS : mekanisme klep yang mengontrol gas buang pada exhaust port. RPM tinggi (7000-8500) -> membuka katup sehingga pembuangan gas sisa lebih banyak (lebih loss ).
2. HSAS : mempercepat reaksi oksidasi dalam catalic converter dengan cara menginduksi udara segar ke dalam campuran gas sisa pembakaran, serta membentuk campuran gas yang padat oksigen. Gampangannya menambah udara bersih pada RPM rendah untuk memperbaiki emisi gas buang.
1. SuperKIPS : mekanisme klep yang mengontrol gas buang pada exhaust port. RPM tinggi (7000-8500) -> membuka katup sehingga pembuangan gas sisa lebih banyak (lebih loss ).
2. HSAS : mempercepat reaksi oksidasi dalam catalic converter dengan cara menginduksi udara segar ke dalam campuran gas sisa pembakaran, serta membentuk campuran gas yang padat oksigen. Gampangannya menambah udara bersih pada RPM rendah untuk memperbaiki emisi gas buang.
SuperKIPS dan HSAS saling melengkapi.
Pada RPM rendah -> HSAS bekerja memperbaiki emisi gas buang. RPM
tinggi : SuperKIPS bekerja ‘memperbesar’ saluran gas sisa.
3. SEC (Super
Electrofusion Cylinder) : silinder berpori yg dapat menahan oli sehingga
mencegah pembakaran oli berlebihan, bahan ini berlapis molibdenum dan
carbon steel yg menjadikan sangat kuat (semacam Diasill pada yamaha) dan
hemat oli.
4. Catalic converter : memperbaiki dan mengurangi racun gas buang, menggunakan materi Platinum dan Rhodium. Hanya efektif kalo memakai bensin tanpa timbal.
5. Radiator : menampung cairan yang panas dari mesin, dilewatkan kisi-kisi, sehingga temperatur cairan berkurang. Prinsipnya adalah kisi2 tersebut memperluas permukaan pemaparan cairan, sehingga pengurangan temperatur lebih efisien. cmiiw. Prinsip liquid cooled ada di artikel berikut.
4. Catalic converter : memperbaiki dan mengurangi racun gas buang, menggunakan materi Platinum dan Rhodium. Hanya efektif kalo memakai bensin tanpa timbal.
5. Radiator : menampung cairan yang panas dari mesin, dilewatkan kisi-kisi, sehingga temperatur cairan berkurang. Prinsipnya adalah kisi2 tersebut memperluas permukaan pemaparan cairan, sehingga pengurangan temperatur lebih efisien. cmiiw. Prinsip liquid cooled ada di artikel berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar