"WHY45 MOTOR" MENERIMA : Ganti Oli - - Service Rutin - Service CVT - Service Full Injeksi - Turun Mesin - Diagnosa Injeksi - Kalibrasi Injeksi - Reset Injeksi - Modifikasi Dll. MEYEDIAKAN : Spare Part Genuine - Spare Part Lokal - Spare Part Racing - Assesories

Cara Baca Kode Bearing


Cara membaca Kode Bearing ( Bantalan)




Bearing atau bahasa indonesianya disebut bantalan merupakan komponen utama penggerak poros yang berputar. Bearing ( Bantalan ) banyak jenis macamnya, mulai dari bantalan bola ( ball bearing), bantalan jarum (needle bearng), bantalan gesek dan lain sebagainya.


Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pengkodean bearing utamanya pada ball bearing yang mungkin lebih sering kita jumpai pada kendaraan kita sehari-hari.

Coba saya beri contoh mengenai pengkodean bearing ( biasanya kode beairing terbaca di lingkaran bearing ) sebagai berikut :

Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ

kode bearing di atas terdiri dari beberapa komponen yang dapat dibagi-bagi antara lain:

6 = Kode pertama melambangkan Tipe /jenis bearing

2 = Kode kedua melambangkan seri bearing

03 =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang dalam bearing)


zz = Kode yang terakhir melambangkan jenis bahan penutup bearing

a. Kode Pertama ( Jenis Bearing )





jadi dalam Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ seperti contoh di atas, kode pertama adalah angka 6 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalahSingle-Row Deep Groove Ball Bearing ( bantalan peluru beralur satu larik).


Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam satuan metric jika anda mendapatkan kode bearing seperti ini = R8-2RS, maka kode pertama ( R) yang menandakan bahwa bearing tersebut merupakan bearing berkode satuan inchi.

b. Kode kedua ( Seri bearing)

Kalau kode pertama adalah angka maka bearing tersebut adalah bearing metric seperti contoh di atas (6203ZZ ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari ketahan paling ringan sampai paling berat
8 = Extra thin section
9 = Very thin section
0 = Extra light
1 = Extra light thrust
2 = Light
3 = Medium
4 = Heavy

Kalau Kode pertama adalah Huruf, maka bearing tersebut adalah bearing Inchi seperti contoh (R8-2RS ) maka kode kedua ( angka 8 ) menyatakan besar diameter dalam bearing di bagi 1/16 inchi atau = 8/16 Inchi.

c. Kode ketiga dan keempat ( diameter dalam (bore) bearing)

Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah sebagai berikut :
00 = diameter dalam 10mm
01= diameter dalam 12mm
02= diameter dalam 15mm
03= diameter dalam 17mm

selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka diameter bore bearing dikalikan dengan angka 5 misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm

d. Kode yang terakhir (jenis bahan penutup bearing)

Ok, jadi kita sudah sampai pada pengkodean terakhir. pengkodean ini menyatakan tipe jenis penutup bearing ataupun bahan bearing. seperti berikut :
Z Single shielded ( bearing ditutuipi plat tunggal)
ZZ Double shielded ( bearing ditutupi plat ganda )
RS Single sealed ( bearing ditutupi seal karet)
2RS Double sealed (bearing ditutupi seal karet ganda )
V Single non-contact seal
VV Double non-contact seal
DDU Double contact seals
NR Snap ring and groove
M Brass cage

maka bearing 6203ZZ menyatakan bearing dengan tipe ditutupi plat ganda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar